Exhaust brake dikenal juga sebagai
exhaust retarder atau orang awam menyebutnya skep adalah alat bantu pengereman
non friksi (tidak ada gesekan secara langsung) yang menunjang kinerja sistem
pengereman utama. Tugasnya sama seperti retarder elektrik / hidrolik. Prinsip
kerja exhaust brake yaitu menutup saluran gas buang (knalpot) dari mesin
sehingga tekanan gas buang akan naik. Dengan naiknya tekanan di ruang bakar ini
maka gerakan naik turun piston akan tertahan dan secara perlahan putaran mesin
dan kecepatan kendaraan juga akan berkurang.
Exhaust brake butterfly valve
Besarnya momen puntir negative yang
memperlambat mesin adalah berbanding lurus dengan tekanan balik yang diterima
oleh piston. Exhaust brake teknologi terkini mempunyai apa yg disebut Exhaust
Pressure Modulation (EPM) dimana tekanan dari gas buang dimonitor dan diatur
sehingga menaikan performa pengereman pada beberapa tingkatan
putaran mesin.
Pengoperasian
Tuas untuk mengaktifkan exhaut brake
berbeda-beda letaknya. Umumnya ada dibawah lingkar kemudi seperti di Hino atau
di lantai dengan cara diinjak seperti di MB. Alat ini bekerja efektif di
putaran mesin tertentu. Contoh di tachometer OH-1525 dan OH-1725 ada tulisan
top brake pada kisaran rpm 2100 - 2700.
Tachometer Mercedes-Benz OH 1725 |
Exhaust brake pada Hino gabung dengan tuas wiper, tekan ke arah bawah untuk melambatkan kendaraan |
Keunggulan dari exhaust brake ini adalah
konsepnya yang sederhana (bila dibanding retarder elektrik / hidrolik) tetapi
performanya tak kalah dalam membantu memperlambat laju kendaraan terutama
kendaraan berat. Asalkan pola pengoperasiannya tepat, sesuai dengan karakteristik
performa kerjanya.
Ada beberapa logic sequence yang harus
dipenuhi agar exhaust brake dapat bekerja. Misalnya switch on, pedal kopling
tidak diinjak, pedal gas tidak di injak, transmissi tidak dalam posisi netral
baru exhaust brake bisa aktif. Di beberapa tipe ada juga, misal kecepatan
kendaraan dibawah 15km/jam maka exhaust brake otomatis akan mati.
Efek samping
1. Anda akan mendengar suara tambahan
pada saat exhaust brake diaktifkan. (Ssssss...Jooossshh)
2. Efek berikutnya yaitu berpengaruh
dengan cepat kotornya oli mesin. Kita tahu exhaust gas terdiri dari partikel
carbon yang mestinya dibuang tapi disini ditahan oleh katup exhaust brake.
Tetapi selama jadwal penggantian oli terkontrol dan rutin, tidak ada masalah
Yang pasti exhaust brake maupun retarder
ini hanya sebagai alat bantu pengereman utama, hanya bisa memperlambat laju
kendaraan tetapi tidak bisa menghentikan kendaraan secara total.
0 komentar:
Posting Komentar